Kado 1 Tahun Pejuang Kaligawe #5 : Jalan Kaki dari Tambak Rejo Gayamsari Ke Terboyo Wetan Genuk

 


Tidak menyangka kalau harus berjalan kaki saat hari terakhir di tahun 2022. Baiklah, petualangan  besar baru dimulai. Info banjir sudah tersebar, sehingga kendaraan yang ingin melewati kaligawe genuk sudah mencari jalan alternatif, dampaknya volume kendaraan Kaligawe genuk menjadi sepi kendaraan. Hanya sedikit sepeda motor yang nekat menerjang genangan.

Selama misi masih belum diselesaikan, langkah kaki harus terus maju kedepan. Berjalan sembari selalu menegk kebelakang, berharap ada mobil lewat yang bisa dimintai bantuan. Tapi yang ada hanya teman berjalan kaki dengan arah yang sama.

Perjalanan dari kaligawe raya masih bisa menaiki marka tengah jalan, sehingga tidak harus menerjang banjir, meskipun sekali kali saat ada pohon ditengah, harus mengalah turun sejenak memaksa kaki menyapa genangan. Jika pohon sudah lewat, kembali lagi naik keatas dan berjalan melanjutkan perjalanan.

Tiba saat diujung jalan kaligawe raya, samping bawah Jalan Tol ketinggian air sudah setinggi paha orang dewasa, Lebih -lebih lagi yang dibawah jalan tol persis sudah setinggi pusar orang dewasa. Motor yang nekat melintas hanya menunggu waktunya saja untuk mogok dan mendorong kendaraannya. Mobilpun juga sama. Hanya yang cermat perhitungan yang bisa lolos genangan. 

Kalau dari Jl Kaligawe raya, menuju sisi kiri jalan ke depan unisula harus menyebrangi  genangan banjir yang sudah meninggi, ditambah lagi masih gambling bisa dapat tumpangan atau tidak saat ditikungan Kaligawe KM 01. Sayapun memutuskan untuk tetap menyusuri sisi kanan jalan, berjalan berlawanan dengan arah kendaraan.  

Saat tiba dibawah jembatan penyebrangan, barulah menyebrang ke sisi kiri jalan dengan melintas dari bawah jembatan.  Setelah menyebrang lewat bawah jembatan penyebrangan, berhenti sejenak sembari istirahat dan kembali berharap ada yang bisa diberhentikan untuk memberikan tumpangan.

Dijalan Kaligawe depan UNisula ini genangan banjir setinggi lutut ketika berjalan di trotar, tapi semakin maju kedepan semakin naik hingga paha. Ketika ada mobil lewat, gelombang airnya bisa membuat pejalan kaki berjalan tidak stabil. Ditambah harus berhati-hati juga, karena kita tidak tahu pasti perjalanan didepan ada trotar yang berlubang atau tidak. Jangan sampai terperosok kembali.

Yang lebih menakutkan, saat menuju pintu masuk parkir RSI Sultan Agung, saya melihat ular sedang berenang dari tengah menuju pinggir trotoar. Sempet panik dan menyiagakan tangan kanan untuk mengambil gerakan cepat membuang spontan jika ular mendekati lutut saya.

Sepertinya sudah tidak ada harapan lagi mencari tumpangan, Kendaraan besar lebih memilih lewat ke sisi kanan jalan, Karena sisi kanan lebih tinggi permukaan jalannya dari pada sisi kiri. Lampu merah juga sudah tidak berlaku karena memang tidak ada kendaraan yang berbelok mengarah atau keluar Unisula atau RSI Sultan Agung. Bis BRT juga tidak berani lewat jalur kiri,  seolah tidak mau memberikan akses masuk pada penumpang baru.

Jalan satu satunya ke tempat kerja memang harus berjalan kaki, Saat di depan BRT unisula, Waktu sudah menunjukan pukul 08.40 Wib Padahal Jam masuk kantornya adalah pukul 07.00 Wib. Berangkat dari rumah  tadi Pukul 06.10 Wib. Ternyata tidak terasa kurang lebih sudah menghabiskan waktu sekitar 2,5 jam dari Jangli Tembalang untuk bisa ke Terboyo Wetan Kecamatan Genuk. 

Sisa perjalananpun dilanjutkan dengan berjalan kaki hingga akhir tujuan. Sembari berdzikir dan melantuntan kalimah thoyibah langkah kaki terus ku ayunkan kedepan. Dan pukul 09.05 alhamdulillah sudah sampai pada pos penjagaan pertama.

Ketika tiba di pos penjagaan pertama, saya minta izin masuk sekaligus numpang kamar mandi  untuk membilas dan membersihkan bagian bagian tubuh yang sempat terendam genangan. Posisi celana dan kaos dalam tetap dipakai dalam kondisi basah, tapi untuk seragam, karena kemarin ditinggal tidak dibawa pulang, jadi dalam kondisi kering.

Bersambung Ke :

Post a Comment for "Kado 1 Tahun Pejuang Kaligawe #5 : Jalan Kaki dari Tambak Rejo Gayamsari Ke Terboyo Wetan Genuk"