Kado 1 Tahun Pejuang Kaligawe #4 : Mencari Tumpangan, Ikhtiar Lolos Dari Banjir

Info banjir sudah menyebar. Dampaknya volume kendaraan yang melintas jalan menjadi berkurang, dan ini tantangan pertama, mencari tumpangan kendaraan ditengah sepinya kendaraan agar bisa sampai tujuan, minimal bisa sampai terminal kaligawe.

Langkah kaki diarahkan ke Jalan Pengapon, Sangat berharap bisa menyetop kendaraan dan mendapat tumpangan di perempatan Pengampon. Tapi sebelum sampai perempatan, rintangan pertama menghadang. Di trotoar jalanan setinggi betis, sehingga jalan berlubang dan trotoar yang terbuka praktis tidak terlihat. Setelah melewati trotoar BNI Kanwil Semarang, kaki kanan terperosok lubang trotoar. Badan tenggelam hampir setinggi leher, Tas slempang, dompet dan hape tidak luput dari genangan. Buru buru kedua tangan mencari pijakan agar bisa keluar dari kubangan. Spontan yang terfikir adalah nasib ponsel satu satunya yang biasa digunakan untuk berkomunikasi. 

Setelah berhasil keluar lubang, saya langsung menepi diteras toko Halim Makmur, Saya keluarkan ponsel dari saku jaket dan mengelapnya dengan kaos atas bagian leher yang masih kering. Setelah itu saya masukan kembali di partisi tas slempang yang agak kering. Mulai saat itu semakin sering beristigfar dalam perjalanan, diselingi dengan  dzikir, shalawat dan murajaah surat surat di juz akhir. 

Nasib-nasib, mungkin ini yang dinamakan sudah jatuh tertimpa tangga pula. Tapi tetap semangat, pasti ada hikmah dan pertolongan atau balasan Allah dalam setiap episode hambaNya. Padahal hari itu adalah hari terakhir berkerja ditempat tersebut. Resign setelah satu tahun mengabdi dan ingin mencoba peruntungan dan rejeki lainnya. Semoga Allah mudahkan dalam setiap langkah dan perjalanan.

Apapun kondisinya, langkah kaki harus tetap berjalan selama belum mendapatkan kendaraan tumpangan atau belum sampai tujuan. Terpantau lalin di perempatan juga landai, jarang sekali kendaraan bak terbuka baik pick up atau truk lainnya yang lewat untuk dimintai bantuan, Sembari menunggu kendaraan tumpangan yang lewat, terus ikhtiar dengan berjalan menuju arah pasar kobong  sambil sering menengok kebelakang siapa tahu ada kendaraan yang bisa diberhentikan.

Setelah berjalan beberapa langkah, ada juga mobil pickup pengangkut sayur, tapi masih belum berkenan dimintain tumpangan. Berjalan lagi kedepan sambil tengok kebelakang, beberapa saat kekemudian ada mobil bak terbuka pengangkut jagung yang berkenan diberhentikan dan dimintai bantuan. Sayapun langsung tidak mengabaikan kesempatan, bergerak cepat menaiki kendaraan. Alhamdulillah bisa menyimpan tenaga untuk perjalanan selanjutnya. 

Sebelum menstabilkan laju kendaraan, mang driver sudah memberi tahu kalau dia juga sedang mencari jalan, jadi harap maklum jika tidak sesuai dengan arah tujuan penumpang, "Mas, Sapurone, Kulo Yo Nggolek dalan, dadi mengke mboten ngertos saged nganter tekan pundi"Jelas Pak Sopir.  "Njih Mboten Nopo Pak, Kulo Manut Sing Nyupiri Mawon" balas saya. Setelah percakapan itu, mobilpun melaju dengan stabil menerjang genangan dan mencari jalan keluar dari kepungan banjir.

Alhamdulillah setelah melaju 1,2 km, mobilpun berhenti di pertigaan pengapon raden fatah (Pertigaan Posis atau pertigaan Pasar Waru dalam). Saat turun dari kendaraan, sayapun tidak lupa mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam perpisahan.

Petualangan kembali berlanjut. Setelah mengucapkan salam perisahan, saya langkahkan kaki ke seberang SD Sultan Agung. Karena jalan disitu menyempit, fikirku akan lebih mudah memberhentikan kendaraan untuk meminta tumpangan. 

Tujuh menit berlalu tidak ada mobil pick up engkel ataupun tronton dan kontener yang bisa dimintai bantuan. Sehingga harus menjalankan opsi kedua yaitu menyetop sepeda motor untuk minta bantuan tumpangan. Alhamdulillah motor kedua yang di beri kode berhenti dan memberikan bantuan  tumpangan.

Motorpun melaju pelan, dan mengantarkan saya sampai putar balik Bakso Urat PAk Umar Bakri atau putar arah menuju SPBU Pertamina 44.501.35 Kaligawe.  Lumayan mendapat kompensasi tumpangan sejauh 700 m.

Bersambung Ke :

Post a Comment for "Kado 1 Tahun Pejuang Kaligawe #4 : Mencari Tumpangan, Ikhtiar Lolos Dari Banjir"