Nekat Piknik Di Tengah Pandemi

Museum Kereta Api Ambarawa, Alternatif Piknik Saat New Normal

Di tengah pandemi berani keluar rumah untuk piknik? Apa sudah gila? Kalau terpapar dan kena virus corona bagaimana? Nah ini mungkin  yang sebagian orang masih ragu. Sehingga tidak jarang orang mengurungkan diri untuk bepergian keluar rumah, meski hanya sebatas beli sayur atau garam di toko klontong depan komplek perumahan.


Tentu masing-masing punya pendapat dan keyakinan sendiri-sendiri. Ada yang memang "taat aturan" untuk selalu dirumah, tapi tak sedikit juga yang dengan terpaksa memilih melakukan aktivitas diluar rumah. Kita hargai keduanya, yang penting jika harus keluar rumah kita selalu mentaati protokol kesehatan yang ada. Kita  sama-sama menjaga diri agar pandemi ini tidak semakin parah.


Tapi, bagi yang memilih beraktivitas keluar rumah bukan berarti meraka tidak taat aturan loh ya?! Asal keluar rumah sesuai protokol kesehatan, saya rasa itu tidak masalah. Minimalnya selalu jaga jarak, pakai masker serta selalu cuci tangan dengan sabun setelah menyentuh benda asing, apalagi benda yang belum jelas kebersihannya. Kalau perlu selalu bawa handsanitizer sendiri. Kita tidak bisa memaksa semua untuk tidak keluar rumah, karena punya kebutuhan dan urusan yang tidak bisa disamakan.

Bagi yang memilih tetap dirumah, tidak usahlah paranoid ketika ada orang yang baru pergi piknik atau mengetahui tetangganya ada yang pulang dari luar kota, sampai-sampai harus lapor sana sini tentang keadaan tetangganya itu. Apa dikiranya tetangga tersebut tidak menuruti protokol bepergian saat covid dan belum lapor RT setempat?! Atau ada juga tetangga yang inisiatif sendiri menyemprot rumah tetangganya yang habis bepergian dengan disinfektan?! Eh padahal dirinya sering posting bepergian sana sini, sepedaan juga seringnya tidak pakai masker, situ sehat?! Sumpah!  beneran ada loh orang yang seperti ini...!! Tapi dibikin santai aja. cuekin saja, yang panas biarlah panas, asalkan kita sudah sesuai dengan aturan yang ada.

Jadi pada dasarnya, jalan-jalan atau wisata atau piknik, pergi keluar kota tidak ada yang melarang untuk melakukan itu, asal tetap taat aturan dan selalu menerapkan protokol kesehatan. Banyak juga objek wisata yang sudah diizikan beroperasi oleh pemerintah daerah setempat. Kamu sudah berencana piknik kemana dalam waktu dekat?!

Baca juga :  Tips Berwisata (Piknik) di Saat New Normal Corona

Inget ya, ini bukan pelonggaran, hanya saja semua ingin perekonomian segera pulih, masyarakat juga sepertinya perlu untuk menyegarkan kembali kewarasaanya karena sudah terlalu lama tidak beraktivitas diluar rumah. Salah satu yang potensial untuk membangkitkan perekonomian daerah ataupun pusat adalah dari sektor wisata. Pada sektor wisata banyak masyarakat yang terlibat dan banyak yang terbantu jika pariwisata lokal beroperasi kembali. Kita juga tidak tahu pandemi ini kapan akan berakhir. Tentuanya semua berharap wabah covid-19 ini segera Allah bersihkan dari bumi Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya.

Bijak Memilih Objek Wisata

Tentunya jika ingin piknik kita juga harus selektif memilih tempat, minimal tempat yang kita kunjungi sudah mengantongi izin resmi beroperasi dari pemerintah daerah setempat. Jika objek wisata sudah beroperasi tentunya sudah ada peninjauan dari stakeholder terkait. Tak mungkin juga pemerintah membuka objek wisata di saat covid tanpa ada aturan yang jelas dan mengikat. Dibeberapa daerah bahkan ada yang melakukan kajian dan penilaian suatu objek wisata serta uji coba pembukaan objek wisata sebelum objek wisata tersebut resmi dibuka dan dipromosikan kembali, salah satunya adalah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang. 

Pemkab Semarang, melakukan kajian dan penilaian terhadap objek wisata yang berada di daerahnya. Pemkab Semarang membentuk sebuah tim untuk mengkaji dan menilai kelayakan objek wisata jika ingin beroperasi dimasa pandemi. Jika hasil kajiannya tidak memungkinkan untuk dibuka, maka Pemkab akan menunda sampai objek wisata itu dinilai telah siap dibuka. Tapi jika hasilnya mengatakan objek wisata tersebut sudah siap dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan, Pemkab juga akan tetap memantau objek tersebut apakah layak dipertahankan untuk dibuka atau harus dengan berat hati ditutup kembali.

Pada bulan Juni 2020 Bupati Kabupaten Semarang Bapak Mundjirin dan Kepala Dinas Pariwisata Ibu Dewi Pramuningsih meninjau objek wisata dan sarana pendukung lainnya seperti terminal sebagai kesiapan menerima pengunjung disaat new normal. Salah satu bentuk tindak lajut dari tinjauan Bapak Bupati adalah penilaian kelayakan masing masng objek wisata, seperti yang dilakukan pada Museum Kereta Api Ambarawa 24 Juli 2020.

Merencanakan Menengok Lokomotif Uap dan Diesel di Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa ini sangat berbeda dengan Museum Kereta Api yang ada di Lawang Sewu Kota Semarang. Salah satu hal yang menarik untuk diceritakan kepada si kecil adalah sejarah (umur), lokomotif yang digunakan, rel kereta bergigi dan roda bergigi serta koleksi lain yang dipajang di Meseum Kereta Api Ambarawa.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, hasil pantauan dari republika, ternyata museum kereta api ambarawa ini sudah dibuka. Postingan informasi di google bisnis (google maps) museum kereta api ambaraa juga menyatakan sudah dibuka dengan perubahan pelayanan yang menyesuaikan dengan kondisi saat ini (pandemi covid 19).

Post a Comment for "Nekat Piknik Di Tengah Pandemi"