Infinix Note 4, Si Baterai Besar Yang Cocok Untuk Orang Lapangan
Teringat perjalanan luar kota tanggal 9-11 November 2017 kemarin. Saat itu kami diberi amanah untuk mengirimkan bantuan ke kelompok tani di 5 Kabupaten Jawa Tengah (Kab. Banyumas, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Boyolali).
Jika melihat peta satelit, lokasi ke lima kabupaten tersebut mempunyai jalur urut yang mudah dilalui jika dimulai dari Kabupatenj Pemalang. Tapi siapa sangka, untuk menuju lokasi penerima, kami harus menempuh perjalanan satu hingga dua jam dari pusat kabupaten. Hal ini dikarenakan hampir semua kelompok tani berada di kaki bukit.
Belum lagi jalan yang dilalui tidak semuanya lebar dan halus. Terkadang jika ada 2 kendaraan roda empat berpapasan, salah satu dari kami harus ada yang berhenti dan menipi di pinggir jalan memberi ruang bagi kendaraan lain, sembari memperhatikan kondisi sekitar yang berupa sawah atau jurang.
Jika melihat peta satelit, lokasi ke lima kabupaten tersebut mempunyai jalur urut yang mudah dilalui jika dimulai dari Kabupatenj Pemalang. Tapi siapa sangka, untuk menuju lokasi penerima, kami harus menempuh perjalanan satu hingga dua jam dari pusat kabupaten. Hal ini dikarenakan hampir semua kelompok tani berada di kaki bukit.
Belum lagi jalan yang dilalui tidak semuanya lebar dan halus. Terkadang jika ada 2 kendaraan roda empat berpapasan, salah satu dari kami harus ada yang berhenti dan menipi di pinggir jalan memberi ruang bagi kendaraan lain, sembari memperhatikan kondisi sekitar yang berupa sawah atau jurang.
DAFTAR KELOMPOK TANI CENGKEH PRESTATIF
PENERIMA BANTUAN ALAT PASCA PANEN
| |||
No
|
Kelompok Tani (KT)
|
Alamat (Desa, Kec, Kab)
|
Ketua
|
1
|
KT Mekartani
|
Muneng Candiroto Temanggung
|
Ismonah
|
2
|
KT Makaryo 2
|
Pucang Kandangan Temanggung
|
Sonhaji
|
3
|
KT Suka maju 6
|
Gemawang Bendungan Tretep Temanggung
|
Setuasih
|
4
|
KT Subur
|
Simpar Tretep Temanggung
|
Tri Hadi
|
5
|
KT Tani Maju
|
Tening Wonoboyo Temanggung
|
Siswowisono
|
6
|
KT Giri Mulyo
|
Tanggerab Somagede Banyumas
|
Giwan
|
7
|
KT Wonokoyo
|
Watesari Sruni Musuk Temanggung
|
Sarji
|
8
|
KT Muda Jaya 2
|
Kembangsari Kec Musuk Boyolali
|
Prono
|
9
|
KT Sumber Rejeki
|
Argosoka Banjarnegara Bnjarnegara
|
Alif M
|
10
|
KT Karya Jaya
|
Banyumudal Moga Pemalang
|
Toali
|
Sebelumnya telah di jadwalkan, titik pemberangkatan dimulai dari Semarang pukul 11 siang menuju tempat distributor alat uji di Kabupaten Banyumas, tepatnya di Baturaden. Peta digital memprediksi perjalanan akan memakan waktu 5 jam 53 menit dengan jarak tempuh 205 kilometer. Jadi, jika kendaraan melaju terus dengan kecepatan norma, konstan, tanpa transit dan tanpa halangan lainnya, perkiraanya kami akan sampai lokasi pukul 17.00 WIB. Jika benar sampai sekitar pukul lima sore, kami masih berkesempatan mengirim 1 unit bantuan di daerah Banyumas.
Tiba Di Lokasi Distributor
Prediksi meleset, kami sampai lokasi distributor pukul 18.30 WIB. Selain transit makan siang dan sholat, keterlambatan juga dikarenakan hujan deras di daerah Temanggung hingga Purbalingga yang memperpendek jarak pandang dan memperlambat laju kendaraan. Belum lagi ada longsor kecil disalah satu daerah di Banjarnegara. Setelah sampai lokasi distributor, kami numpang melepas lelah sejenak dengan sholat magrib dijamak isya.
Setelah sholat, sambil menyeruput teh hangat dan singkong rebus yang disajikan, kami mendengarkan petugas menjelaskan tentang deskripsi dan manfaat produk yang kami beli beserta cara penggunaannya. Sebelum membawa 10 unit alat yang dibeli, tak lupa kami mencoba satu persatu untuk memastikan barang berfungsi normal dan bisa dioperasikan.
Baca Juga : Variasi Oleh-Oleh Yang Tak Boleh Dilewatkan Saat Berkunjung Ke Brebes
Tak terasa, saat ingin meninggalkan tempat distributor, kami melihat jam dinding diruangan menunjukkan pukul 19.30 WIB. Sejenak kami bingung, malam ini mengantar satu unit dulu di Desa Tanggeran Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas atau makan malam dan mencari penginapan. Jika dikirim malam itu kami takut mengganggu istirahat penerima bantuan, sehingga kami putuskan untuk mengantar besok pagi.
Kamar Hotel Wisata Niaga , Tempat Menginap |
Medan Yang Berat Menuju Lokasi Penerima
Jumat 10 November 2017 pukul 07.00 WIB, kami keluar dari penginapan untuk melanjutkan pengiriman barang di beberapa lokasi. Target kami hari jumat ini bisa tuntas di 4 Kabupaten yaitu Banyumas, Pemalang, Banjarnegara dan Temanggung.
Dengan bekal selembar kertas berisi daftar penerima bantuan serta smartphone dengan baterai yang sudah diisi penuh lengkap dengan cadangannya (powerbank) sebagai baterai darurat. Tak lupa kami memastikan memiliki pulsa yang cukup sebagai alat komunikasi utama saat jaringan internet tidak terdeteksi.
Lokasi pengiriman pertama adalah Desa Tanggeran Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas. Jika melihat peta digital, lokasi pertama berjarak sekitar 23 kilometer dengan waktu tempuh diperkirakan 39 menit.
Semua lokasi penerima bantuan merupakan daerah baru bagi kami. Kami belum pernah ke daerah itu sebelumnya. Sehingga dalam perjalanan mencari dan menuju lokasi, kami mempercayai peta digital sebagai pemandu jalan sampai ke lokasi penerima bantuan.
Dengan mempercayakan rute perjalanan kepada peta digital, ini akan sangat menguras baterai. Belum lagi aplikasi tersebut sangat mengandalkan jaringan internet. Ketergantungan tersebut membuat kami harus selalu memantau setiap belokan yang ada didepan melalui peta digital. Sedikit saja kebablasan, susah bagi kami untuk putar balik karena jalan tidaklah lebar.
Sangat dibutuhkan baterai yang besar agar tahan lama jika digunakan untuk tracking jalan dan digunakan dilapangan yang susah signal. Kita ketahui bersama, jika berada di daerah kurang signal, maka telepon seluler akan selalau berusaha mencari signal dan itu akan menguras baterai. Selain baterai besar, ponsel juga harus bisa melakukan pengisian baterai dengan cepat agar bisa segera digunakan.
Lokasi yang kami tentukan di peta biasanya mengarah ke Balai Desa atau pusat keramaian di desa tersebut. Lokasi taging kadang akan sangat berbeda dengan lokasi penerima bantuan yang kita tuju. Tetapi minimalnya kita mempunyai gambaran kearah mana kita akan mengemudikan kendaraan. Jika sudah mendekati daerah yang disarankan peta, kita tinggal tanya ke penduduk sekitar untuk lokasi persisnya agar tidak terlewat jauh jika memang kebablasan.
Dengan bantuan peta digital dan tanya sana sini, akhirnya kami sampai juga dilokasi pertama. Setelah memberikan penjelasan dan melatih mengoperasikan alat, kami langsung menyerahkan alat tersebut kepada kelompok tani dan mohon pamit untuk melanjutkan perjalanan.
Memastikan Penerima Bisa Mengoperasikan Barang Bantuan
Cukup lumayan juga waktu yang diperlukan untuk memberkan pelatihan cara penggunaan pada kelompok tani. Selain semua kelompok tani sangat awam dengan teknologi pertanian terbaru.
Disisi lain, kami juga punya tanggung jawab untuk memastikan kelompok tani penerima bisa mengoperasikan alat dengan baik beserta cara perawatannya. Sehingga bantuan tersebut benar-benar dirasakan dan benar-benar bermanfaat bagi mereka. Tak lupa kami mendokumentasikan setiap momen penyerahan alat ke petani dengan kamera smartphone
Setelah dari lokasi pertama, kami bertolak ke lokasi kedua di Desa Banyumudal Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang. Lokasi pengiriman yang kedua ini bertolak belakang dengan jalur pengiriman lainnya. Sehingga pengiriman ke Kab. Pemalang lebih diutamakan dari 4 Kabupaten lainnya. Setelah dari pemalang baru kita lanjut pengiriman ke kabupaten lain yang disesuaikan dengan jalur pulang ke Semarang.
Menurut Peta, Jarak antara Desa Tanggeran Kec. Somagede Kab. Banyumas dengan Desa Banyumudal Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang sekitar 63 kilometer yang mana perjalanannya harus mengitari Gunung Selamet, sehingga jalanya naik dan kadang berkelok. Kadang juga harus berbagi jalan jika berpapasan dengan kendaraan roda empat lain.
Sekitar pukul 11 siang kami tiba dirumah ketua kelompok tani. Setelah memberi pelatihan dan menyerahkan alat, kamipun beristirahat di Masjid deket alun-alun Kecamatan Moga sambil menunaikan shalat jumat dan shalat ashar (di jamak). Pukul 13.00 kami baru melanjutkan perjalanan ke Desa Argasoka Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara.
Sebelum berangkat, kami membuka kembali aplikasi andalan. Mencoba memasukkan kata kunci pencarian Argasoka dan menelusurinya dari Moga (posisi kita saat itu). Peta digital memberikan informasi perjalanan, bahwa kira-kira akan menempuh jarak 87 kilometer dengan rute tercepat serta menampilkan beberapa alternatif rute lainnya.
Rela Memundurkan Jam Makan Siang
Untuk menyingkat waktu perjalanan, kami memundurkan jadwal makan siang. Target kami baru bisa mampir makan siang setelah selesai mengirimkan barang ke Banjarnegara. Masih ada 2 kripik jangung masing-masing seberat 250 gr sebagai penunda lapar dan air mineral sebagai suplai cairan agar tidak dehidrasi diperjalanan.
Jalur yang disarankan kembali menyusuri jalur yang sama menuju arah Purbalingga. Lokasi pengiriman yang ketiga sebenarnya lebih dekat dengan pusat kota, tapi karena nomor penerima bantuan tidak bisa dihubungi, akhirnya kamipun kesulitan untuk mencapai lokasi pengiriman.
Sekitar pukul 15.30 kami sudah sampai di alun-alun Banjarnegara. Kami berinisiatif untuk mampir ke Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Banjarnegara untuk bertanya dan mengkonfirmasi nama dan nomor penerima bantuan.
Alhamdulillahnya meskipun hari jumat jam kerjanya setengah hari sampai pukul 11.00 WIB, tapi saat saya ke Dinas Kabupaten, disana masih banyak orang yang bisa dimintai informasi perihal kelompok tani penerima bantuan. Dinas setempat biasanya punya daftar kelompok tani aktif di daerahnya. Kelompok tani tersebut masuk dalam binaan dinas setempat. Saat tiba di Kantor dinas, kami langsung diarahkan untuk bertanya langsung di seksi pasca panen. Saat itu kami bertemu Bapak Makhmud Riyadi SP.
Bapak Makhmud Riyadi SP serta orang-orang yang satu ruangan dengan beliau dengan senang hati menggambarkan sketsa jalan menuju arah kelompok tani penerima bantuan. Dengan modal sketsa jalan tersebut, kamipun sampai pada lokasi pengiriman ketiga yaitu di Desa Argasoka Kec. Banjarnegara Kab Banjarnegara.
Pukul 17.30 Kamipun selesai memberikan pelatihan dan menyerahkan barang bantuan kepada kelompok tani Sumber Rejeki Argasoka Banjarnegara. Masih ada 7 unit barang lagi tersisa yang harus dikirim ke 7 Lokasi di 2 Kabupaten (Temanggung dan Boyolali). Sempat timbul keraguan, mau diteruskan besok (hari sabtu) atau dikirim hari senin sekalian berangkat dari semarang.
Sebelum melanjutkan perjalanan kami mampir untuk mengisi perut yang tertunda sambil mendiskusikan perjalanan selanjutnya. Keputusan saat itu kita kembali ke semarang dulu dan senin kita mulai kembali perjalanannya dari semarang. Setelah selesai makan, kami langsung sholat magrib dijamak isya, setelah itu kami lanjutkan perjalanan pulang ke Semarang.
Kami saling memberi kabar kepada orang yang dirumah, kalau kami sedang perjalanan pulang ke Semarang dari Banjarnegara. Orang rumah sangat sumringah mendengar kabar tersebut.
Bb
Ditengah perjalanan pulang kami mendiskusikan kembali jadwal pengiriman setelah ini. Muncul kembali opsi untuk dikirim sekalian besok sabtu, jika menunggu senin akan tidak efektif apalagi harus memulai perjalanan dari semarang. Padahal posisi kita saat itu sudah dekat dengan kabupaten penerima bantuan (kabupaten temangung).
Setelah menimbang-nimbang kembali, akhirnya keputusan sebelumnyapun di anulir, dan diputuskan untuk melanjutkan pengiriman barang. Kami berdua kembali menghubungi keluarga dirumah, kalau kami batal pulang karena harus melanjutkan perjalanan. Ya bisa dibilang wajar sih kalau orang rumah sedikit kecewa dengan keputusan yang baru dibuat.
Sesampai di Temanggung kami browsing penginapan yang terdekat dengan 5 lokasi pengiriman di Temanggung. Parakan adalah daerah yang stategis untuk menginap jika besok kita akan melanjutkan perjalanan. Tapi sayang, hasil pencarian tidak menemukan penginapan di sekitar parakan, sehingga harus rela menginap di dekat kota.
Setelah tiba dipenginapan sekitar Pukul 20.30 WIB, saya langsung menghubungi penerima, menginformasikan bahwa besok akan ada pengiriman barang bantuan lanjutan ke kelompok tani. Karena baterai smartphone dan powerbank juga habis, terpaksa kami hubungi penerima melalui SMS sambil mengisi daya baterai ponsel. Karena kalau harus melakukan panggilan, baterai ponsel tidak kuat (belum penuh) dan malah membuat baterai cepat berkurang daya tahannya (masa pemakaiannya). Kalau ditunda, nunggu baterai penuh keburu malam larut dan para penerima sudah pada tidur.
Perjalanan Hari Kedua Mengirim Di Tujuh Lokasi
Setelah beristirahat semalaman, berkemas dan memastikan kembali baterai smartphone serta powerbank dalam keadaan penuh, kami bersiap melanjutkan perjalanan. Masih ada 7 penerima di 7 lokasi yang berbeda. Kami memulai perjalanan pukul 06.00 dengan harapan sebelum maghrib sudah sampai semarang.
Meskipun berada di satu kabupaten, 5 lokasi di temanggung mempunyai jarak yang tidak dekat dan dengan medan yang lumayan curam. Jalanannya kadang aspal, kadang beton dan kadang pecahan batu serta jalan tanah.
Lima lokasi itu ada di Kwarasan Gunung Desa Muneng Kecamatan Candiroto, Desa Tlogo Pucang Kecamatan Kandangan, Dusun Gemawang Desa Bendungan Kecamatan Tretep, Desa Simpar Kecamatan Tretep, dan Desa Tenin Kecamatan Wonoboyo Temanggung.
Dengan Mengandalkan peta dan gambaran perjalanan yang sudah dibuat malam harinya, kami berhasil menyelesaikan pengiriman di 5 lokasi di kabupaten Temanggung sekitar pukul 13.00 WIB. Tentunya peta google lebih dominan penggunaannya dari pada gambaran perjalanan yang sudah dibuat.
Baca Juga : 3K + 1P, Bekal Utama Seorang Blogger
Setelah istirahat shalat (dhuhur dan ashar) kami melanjutkan perjalanan ke Dukuh Tlangu Desa Kembangsari Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali terlebih dahulu, setelah itu baru melanjutkan perjalanan ke lokasi terakhir yaitu Dukuh Watesari Sruni Musuk Boyolali.
Dari Kandangan menuju Boyolali, kami disarankan untuk lewat Ambarawa dengan kondisi jalan lumayan bagus dan tidak curam. Karena kami tidak mengerti jalan, maka saran penduduk sekitar kami terima. Peta digital memprediksi jarak dari Kandangan Temanggung ke Kembangsari Musuk Boyolali adalah 90 Kilometer. Setara dengan perjalanan hampir 3 jam jika bebas hambatan.
Ternyata jalur yang kami pilih harus melewati macetnya daerah Bandungan yang merupakan salah satu destinasi wisata populer di Kabupaten Semarang. Jalur yang kami pilih juga melewati macetnya Pasar Ambarawa dan macet pekerjaan pelebaran jembatan di jalan Boyolali-Solo. Setelah melalui itu semua, kami tiba di lokasi sekitar pukul 16.30 WIB dan selesai di lokasi ke dua di sekitar pukul 17.30 WIB.
Meski tidak bisa sampai rumah sebelum maghrib, lega rasanya telah menuntaskan amanah yang diberikan kepada kami dengan rute dan jarak yang luar biasa meskipun hanya 5 kabupaten saja. Belum lagi tambahan drama-drama lain dengan teman sendiri saat perjalanan serta hal-hal yang tak terduga lainnya. Akhirnya kami sampai rumah pukul 19.30 WIB. Meskipun macet panjang di daerah perbaikan jembatan, kami masih bisa ditolong oleh jalan tol Salatiga – Semarang yang bisa memacu kendaraan hingga 140 Kilometer perjam.
Selalu Mempercayai Peta Digital di Setiap Rute Perjalanan Membuat Boros Baterai
Tidak dipungkiri, dalam perjalanan kali ini salah satu yang mempunyai peranan penting adalah si ponsel cerdas (smartphone). Aplikasi peta digital yang ada di smartphone sangat membantu dalam memperkirakan serta menuntun kita pada setiap belokan, sehingga kami bisa sampai pada lokasi yang diinginkan.
Seperti yang saya sampaikan diawal, dengan mempercayakan rute perjalanan kepada peta digital, hal ini akan sangat menguras baterai dan sangat mengandalkan jaringan internet karena versi offline yang kurang mendukung. Buta dengan medan, menuntut kita untuk tidak lengah pada setiap belokan yang ada di peta, karena jika sedikit saja kebablasan, susah bagi kami untuk putar balik karena jalan tidaklah lebar.
Baca Juga : Benarkah Ponsel Baru Harus Di Charge Selama 8 jam?
Jika melakukan perjalanan yang demikian, sangat dibutuhkan baterai super besar agar bisa tahan untuk menjalankan peta digital mulai dari awal perjalanan sampai dengan selesainya perjalanan. Apalagi jika waktu yang dibutuhkan tidak sedikit, kadang bisa seharian atau bahkan berhari-hari. Belum lagi susahnya nyari colokan listrik saat perjalanan.
Aplikasi peta digital yang kita gunakan dalam menelusuri setiap rute perjalanan akan sangat menguras baterai. Terbukti, meskipun sudah membawa baterai cadangan, kami selalu kehabisan jika sudah menjelang magrib bahkan ashar.
Belum lagi jika sepanjang perjalanan kita berada di daerah yang kurang atau tidak ada signal, otomatis pemakaian baterai juga akan cepat habis, karena aktifitas ponsel dalam mencari jaringan secara otomatis pada daerah yang kurang signal akan sangat mempengaruhi pemakaian baterai. Sehingga baterai akan cepat habis dari biasanya. Tak jarang, saat sudah menemukan signal, baterai ponsel malah ngedrop atau mati total. Disisi lain, seringnya komunikasi mengggunakan ponsel juga akan membuat daya baterai cepat berkurang.
Jumat 10 November 2017 pukul 07.00 WIB, kami keluar dari penginapan untuk melanjutkan pengiriman barang di beberapa lokasi. Target kami hari jumat ini bisa tuntas di 4 Kabupaten yaitu Banyumas, Pemalang, Banjarnegara dan Temanggung.
Dengan bekal selembar kertas berisi daftar penerima bantuan serta smartphone dengan baterai yang sudah diisi penuh lengkap dengan cadangannya (powerbank) sebagai baterai darurat. Tak lupa kami memastikan memiliki pulsa yang cukup sebagai alat komunikasi utama saat jaringan internet tidak terdeteksi.
Lokasi pengiriman pertama adalah Desa Tanggeran Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas. Jika melihat peta digital, lokasi pertama berjarak sekitar 23 kilometer dengan waktu tempuh diperkirakan 39 menit.
Semua lokasi penerima bantuan merupakan daerah baru bagi kami. Kami belum pernah ke daerah itu sebelumnya. Sehingga dalam perjalanan mencari dan menuju lokasi, kami mempercayai peta digital sebagai pemandu jalan sampai ke lokasi penerima bantuan.
Kondisi jalan menuju lokasi penerima bantuan |
Sangat dibutuhkan baterai yang besar agar tahan lama jika digunakan untuk tracking jalan dan digunakan dilapangan yang susah signal. Kita ketahui bersama, jika berada di daerah kurang signal, maka telepon seluler akan selalau berusaha mencari signal dan itu akan menguras baterai. Selain baterai besar, ponsel juga harus bisa melakukan pengisian baterai dengan cepat agar bisa segera digunakan.
Lokasi yang kami tentukan di peta biasanya mengarah ke Balai Desa atau pusat keramaian di desa tersebut. Lokasi taging kadang akan sangat berbeda dengan lokasi penerima bantuan yang kita tuju. Tetapi minimalnya kita mempunyai gambaran kearah mana kita akan mengemudikan kendaraan. Jika sudah mendekati daerah yang disarankan peta, kita tinggal tanya ke penduduk sekitar untuk lokasi persisnya agar tidak terlewat jauh jika memang kebablasan.
praktek penggunaan alat |
Memastikan Penerima Bisa Mengoperasikan Barang Bantuan
Cukup lumayan juga waktu yang diperlukan untuk memberkan pelatihan cara penggunaan pada kelompok tani. Selain semua kelompok tani sangat awam dengan teknologi pertanian terbaru.
praktek pengunaan alat |
Setelah dari lokasi pertama, kami bertolak ke lokasi kedua di Desa Banyumudal Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang. Lokasi pengiriman yang kedua ini bertolak belakang dengan jalur pengiriman lainnya. Sehingga pengiriman ke Kab. Pemalang lebih diutamakan dari 4 Kabupaten lainnya. Setelah dari pemalang baru kita lanjut pengiriman ke kabupaten lain yang disesuaikan dengan jalur pulang ke Semarang.
Menurut Peta, Jarak antara Desa Tanggeran Kec. Somagede Kab. Banyumas dengan Desa Banyumudal Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang sekitar 63 kilometer yang mana perjalanannya harus mengitari Gunung Selamet, sehingga jalanya naik dan kadang berkelok. Kadang juga harus berbagi jalan jika berpapasan dengan kendaraan roda empat lain.
Sekitar pukul 11 siang kami tiba dirumah ketua kelompok tani. Setelah memberi pelatihan dan menyerahkan alat, kamipun beristirahat di Masjid deket alun-alun Kecamatan Moga sambil menunaikan shalat jumat dan shalat ashar (di jamak). Pukul 13.00 kami baru melanjutkan perjalanan ke Desa Argasoka Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara.
Sebelum berangkat, kami membuka kembali aplikasi andalan. Mencoba memasukkan kata kunci pencarian Argasoka dan menelusurinya dari Moga (posisi kita saat itu). Peta digital memberikan informasi perjalanan, bahwa kira-kira akan menempuh jarak 87 kilometer dengan rute tercepat serta menampilkan beberapa alternatif rute lainnya.
Rela Memundurkan Jam Makan Siang
Untuk menyingkat waktu perjalanan, kami memundurkan jadwal makan siang. Target kami baru bisa mampir makan siang setelah selesai mengirimkan barang ke Banjarnegara. Masih ada 2 kripik jangung masing-masing seberat 250 gr sebagai penunda lapar dan air mineral sebagai suplai cairan agar tidak dehidrasi diperjalanan.
Jalur yang disarankan kembali menyusuri jalur yang sama menuju arah Purbalingga. Lokasi pengiriman yang ketiga sebenarnya lebih dekat dengan pusat kota, tapi karena nomor penerima bantuan tidak bisa dihubungi, akhirnya kamipun kesulitan untuk mencapai lokasi pengiriman.
Sekitar pukul 15.30 kami sudah sampai di alun-alun Banjarnegara. Kami berinisiatif untuk mampir ke Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Banjarnegara untuk bertanya dan mengkonfirmasi nama dan nomor penerima bantuan.
Alhamdulillahnya meskipun hari jumat jam kerjanya setengah hari sampai pukul 11.00 WIB, tapi saat saya ke Dinas Kabupaten, disana masih banyak orang yang bisa dimintai informasi perihal kelompok tani penerima bantuan. Dinas setempat biasanya punya daftar kelompok tani aktif di daerahnya. Kelompok tani tersebut masuk dalam binaan dinas setempat. Saat tiba di Kantor dinas, kami langsung diarahkan untuk bertanya langsung di seksi pasca panen. Saat itu kami bertemu Bapak Makhmud Riyadi SP.
Bapak Makhmud Riyadi SP serta orang-orang yang satu ruangan dengan beliau dengan senang hati menggambarkan sketsa jalan menuju arah kelompok tani penerima bantuan. Dengan modal sketsa jalan tersebut, kamipun sampai pada lokasi pengiriman ketiga yaitu di Desa Argasoka Kec. Banjarnegara Kab Banjarnegara.
Pukul 17.30 Kamipun selesai memberikan pelatihan dan menyerahkan barang bantuan kepada kelompok tani Sumber Rejeki Argasoka Banjarnegara. Masih ada 7 unit barang lagi tersisa yang harus dikirim ke 7 Lokasi di 2 Kabupaten (Temanggung dan Boyolali). Sempat timbul keraguan, mau diteruskan besok (hari sabtu) atau dikirim hari senin sekalian berangkat dari semarang.
Sebelum melanjutkan perjalanan kami mampir untuk mengisi perut yang tertunda sambil mendiskusikan perjalanan selanjutnya. Keputusan saat itu kita kembali ke semarang dulu dan senin kita mulai kembali perjalanannya dari semarang. Setelah selesai makan, kami langsung sholat magrib dijamak isya, setelah itu kami lanjutkan perjalanan pulang ke Semarang.
Kami saling memberi kabar kepada orang yang dirumah, kalau kami sedang perjalanan pulang ke Semarang dari Banjarnegara. Orang rumah sangat sumringah mendengar kabar tersebut.
Bb
Ditengah perjalanan pulang kami mendiskusikan kembali jadwal pengiriman setelah ini. Muncul kembali opsi untuk dikirim sekalian besok sabtu, jika menunggu senin akan tidak efektif apalagi harus memulai perjalanan dari semarang. Padahal posisi kita saat itu sudah dekat dengan kabupaten penerima bantuan (kabupaten temangung).
Setelah menimbang-nimbang kembali, akhirnya keputusan sebelumnyapun di anulir, dan diputuskan untuk melanjutkan pengiriman barang. Kami berdua kembali menghubungi keluarga dirumah, kalau kami batal pulang karena harus melanjutkan perjalanan. Ya bisa dibilang wajar sih kalau orang rumah sedikit kecewa dengan keputusan yang baru dibuat.
Sesampai di Temanggung kami browsing penginapan yang terdekat dengan 5 lokasi pengiriman di Temanggung. Parakan adalah daerah yang stategis untuk menginap jika besok kita akan melanjutkan perjalanan. Tapi sayang, hasil pencarian tidak menemukan penginapan di sekitar parakan, sehingga harus rela menginap di dekat kota.
Setelah tiba dipenginapan sekitar Pukul 20.30 WIB, saya langsung menghubungi penerima, menginformasikan bahwa besok akan ada pengiriman barang bantuan lanjutan ke kelompok tani. Karena baterai smartphone dan powerbank juga habis, terpaksa kami hubungi penerima melalui SMS sambil mengisi daya baterai ponsel. Karena kalau harus melakukan panggilan, baterai ponsel tidak kuat (belum penuh) dan malah membuat baterai cepat berkurang daya tahannya (masa pemakaiannya). Kalau ditunda, nunggu baterai penuh keburu malam larut dan para penerima sudah pada tidur.
Perjalanan Hari Kedua Mengirim Di Tujuh Lokasi
Setelah beristirahat semalaman, berkemas dan memastikan kembali baterai smartphone serta powerbank dalam keadaan penuh, kami bersiap melanjutkan perjalanan. Masih ada 7 penerima di 7 lokasi yang berbeda. Kami memulai perjalanan pukul 06.00 dengan harapan sebelum maghrib sudah sampai semarang.
Meskipun berada di satu kabupaten, 5 lokasi di temanggung mempunyai jarak yang tidak dekat dan dengan medan yang lumayan curam. Jalanannya kadang aspal, kadang beton dan kadang pecahan batu serta jalan tanah.
Lima lokasi itu ada di Kwarasan Gunung Desa Muneng Kecamatan Candiroto, Desa Tlogo Pucang Kecamatan Kandangan, Dusun Gemawang Desa Bendungan Kecamatan Tretep, Desa Simpar Kecamatan Tretep, dan Desa Tenin Kecamatan Wonoboyo Temanggung.
Sketsa Perjalanan Hari Kedua |
Dengan Mengandalkan peta dan gambaran perjalanan yang sudah dibuat malam harinya, kami berhasil menyelesaikan pengiriman di 5 lokasi di kabupaten Temanggung sekitar pukul 13.00 WIB. Tentunya peta google lebih dominan penggunaannya dari pada gambaran perjalanan yang sudah dibuat.
Baca Juga : 3K + 1P, Bekal Utama Seorang Blogger
Setelah istirahat shalat (dhuhur dan ashar) kami melanjutkan perjalanan ke Dukuh Tlangu Desa Kembangsari Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali terlebih dahulu, setelah itu baru melanjutkan perjalanan ke lokasi terakhir yaitu Dukuh Watesari Sruni Musuk Boyolali.
Dari Kandangan menuju Boyolali, kami disarankan untuk lewat Ambarawa dengan kondisi jalan lumayan bagus dan tidak curam. Karena kami tidak mengerti jalan, maka saran penduduk sekitar kami terima. Peta digital memprediksi jarak dari Kandangan Temanggung ke Kembangsari Musuk Boyolali adalah 90 Kilometer. Setara dengan perjalanan hampir 3 jam jika bebas hambatan.
Ternyata jalur yang kami pilih harus melewati macetnya daerah Bandungan yang merupakan salah satu destinasi wisata populer di Kabupaten Semarang. Jalur yang kami pilih juga melewati macetnya Pasar Ambarawa dan macet pekerjaan pelebaran jembatan di jalan Boyolali-Solo. Setelah melalui itu semua, kami tiba di lokasi sekitar pukul 16.30 WIB dan selesai di lokasi ke dua di sekitar pukul 17.30 WIB.
Meski tidak bisa sampai rumah sebelum maghrib, lega rasanya telah menuntaskan amanah yang diberikan kepada kami dengan rute dan jarak yang luar biasa meskipun hanya 5 kabupaten saja. Belum lagi tambahan drama-drama lain dengan teman sendiri saat perjalanan serta hal-hal yang tak terduga lainnya. Akhirnya kami sampai rumah pukul 19.30 WIB. Meskipun macet panjang di daerah perbaikan jembatan, kami masih bisa ditolong oleh jalan tol Salatiga – Semarang yang bisa memacu kendaraan hingga 140 Kilometer perjam.
Selalu Mempercayai Peta Digital di Setiap Rute Perjalanan Membuat Boros Baterai
Tidak dipungkiri, dalam perjalanan kali ini salah satu yang mempunyai peranan penting adalah si ponsel cerdas (smartphone). Aplikasi peta digital yang ada di smartphone sangat membantu dalam memperkirakan serta menuntun kita pada setiap belokan, sehingga kami bisa sampai pada lokasi yang diinginkan.
Seperti yang saya sampaikan diawal, dengan mempercayakan rute perjalanan kepada peta digital, hal ini akan sangat menguras baterai dan sangat mengandalkan jaringan internet karena versi offline yang kurang mendukung. Buta dengan medan, menuntut kita untuk tidak lengah pada setiap belokan yang ada di peta, karena jika sedikit saja kebablasan, susah bagi kami untuk putar balik karena jalan tidaklah lebar.
Baca Juga : Benarkah Ponsel Baru Harus Di Charge Selama 8 jam?
Jika melakukan perjalanan yang demikian, sangat dibutuhkan baterai super besar agar bisa tahan untuk menjalankan peta digital mulai dari awal perjalanan sampai dengan selesainya perjalanan. Apalagi jika waktu yang dibutuhkan tidak sedikit, kadang bisa seharian atau bahkan berhari-hari. Belum lagi susahnya nyari colokan listrik saat perjalanan.
Aplikasi peta digital yang kita gunakan dalam menelusuri setiap rute perjalanan akan sangat menguras baterai. Terbukti, meskipun sudah membawa baterai cadangan, kami selalu kehabisan jika sudah menjelang magrib bahkan ashar.
Belum lagi jika sepanjang perjalanan kita berada di daerah yang kurang atau tidak ada signal, otomatis pemakaian baterai juga akan cepat habis, karena aktifitas ponsel dalam mencari jaringan secara otomatis pada daerah yang kurang signal akan sangat mempengaruhi pemakaian baterai. Sehingga baterai akan cepat habis dari biasanya. Tak jarang, saat sudah menemukan signal, baterai ponsel malah ngedrop atau mati total. Disisi lain, seringnya komunikasi mengggunakan ponsel juga akan membuat daya baterai cepat berkurang.
Baterai Besar Untuk Orang Lapangan
Orang-orang lapangan seperti saya sangat perlu smartphone yang mempunyai kapasitas baterai besar untuk menunjang aktifitas setiap aktifitas. Jika tidak begitu, kami akan selalu tergantung pada baterai cadangan yang akan menyambung kebutuhan baterai saat ditengah tengah aktifitas atau ditengah-tengah perjalanan. Belum lagi perkara lupa charger yang membuat kita tidak maksimal dalam menggunakan smartphone.
Bahkan, saking tergantungannya, saya rela putar balik untuk mengambil powerbank yang tertinggal. Untung saja perjalanan belum terlalu jauh. Jika tidak begitu, bisa jadi kami kehilangan arah dan tidak bisa cepat menuju lokasi penerima bantuan karena tidak bisa mengetahui gambaran umum perjalanan. Eh,bner tidak sih, terlalu sering menggunakan powerbank akan mempersingkat umur baterai smartphone yang kita gunakan?.
Baca Juga : Spesifikasi Lengkap Samsung J5 Pro
Orang-orang lapangan seperti saya sangat perlu smartphone yang mempunyai kapasitas baterai besar untuk menunjang aktifitas setiap aktifitas. Jika tidak begitu, kami akan selalu tergantung pada baterai cadangan yang akan menyambung kebutuhan baterai saat ditengah tengah aktifitas atau ditengah-tengah perjalanan. Belum lagi perkara lupa charger yang membuat kita tidak maksimal dalam menggunakan smartphone.
Bahkan, saking tergantungannya, saya rela putar balik untuk mengambil powerbank yang tertinggal. Untung saja perjalanan belum terlalu jauh. Jika tidak begitu, bisa jadi kami kehilangan arah dan tidak bisa cepat menuju lokasi penerima bantuan karena tidak bisa mengetahui gambaran umum perjalanan. Eh,bner tidak sih, terlalu sering menggunakan powerbank akan mempersingkat umur baterai smartphone yang kita gunakan?.
Baca Juga : Spesifikasi Lengkap Samsung J5 Pro
Smartphone berkapasitas besar sangat penting bagi saya dan orang lapangan lainnya yang jauh dari colokan listrik karena tuntutan aktifitas. Jika tidak begitu, sangat wajar kalau kami sangat bergantung pada powerbak dalam menyambung kehidupan ponsel kami.
Agar tidak ketergantungan dengan listrik dan powerbank saat perjalanan atau beraktifitas diluar, ingin rasanya memiliki ponsel cerdas yang mempunyai kapasitas baterai besar. Selain berdaya besar, smartphone tersebut juga bisa melakukan pengisian baterai yang cepat agar ponsel bisa digunakan kembali dengan cepat. Ada nggak ya?!
Mencari Ponsel berdaya Besar Di Harbolnas
Menjelang Hari Belanja Online Nasional (HARBOLNAS), iseng saya browsing smartphone berdaya besar di salah satu marketplace ternama. Siapa tau ada promo exlusive barupa potongan harga menarik yang menjadikan harga smartphone incaran tersebut paling murah dibandngkan dengan marketplace yang lain.
Benar saja, disalah satu marketplace terbesar di Indonesia ada promo eklusive untuk Infinix Note 4 (NOTE4) yang merupakan smartphone berbaterai besar. Harga pasaran untuk produk Infinix Note 4 adalah Rp 2.049.000, tapi di marketplace tersebut (Lazada) berani menjual dengan memberikan diskon khusus infinix pada tanggal 11.11 dan 12.12. Dengan diskon khusus yang diberikan oleh lazada, harga Infinix Note 4 menjadi Rp 1.799.000.
Seperti kita ketahui bersama, 11.11 atau tanggal 11 November merupakan hari dimulainya Pra Belanja Online Nasional. Sedangkan 12.12 atau 12 Desember adalah puncak dari Hari Belanja Online Nasional.
Dari sebelum Pra Harbolnas hingga selesai harbolnas, Lazada selalu memperikan diskon menarik untuk semua kategori produk, salah satunya dengan memberikan harga flash sale pada produk-produk tertentu yang ada di halaman utama lazada.
Kenapa Memilih NOTE4
Salah satu alasan utama mengincar NOTE4 adalah kapasitas baterai yang besar yaitu 4300 mAh. Daya sebesar itu mampu bertahan selama 2 hari dalam pemakaian normal serta 1,5 hari dalam pemakaian berat.
Keunggulan lain NOTE4 yang berkaitan dengan baterai adalah smartphone ini sudah dilengkapi dengan teknologi pengisian daya 18W yang akan menjadikan pengisian baterai sebesar 45% hanya dalam waktu 30 menit. Selain itu, NOTE4 mampu memberikan waktu bercakap-cakap dengan keluarga, teman atau rekan kerja selama 2 jam panggilan telepon atau 6 jam untuk memutar musik offline setelah ponsel diisi daya selama 5 menit.
Dalam mengabadikan aktifitas lapangan, kamera yang berkualitas tentu sangat dibutuhkan. NOTE4 sudah menghadirkan kamera 8MP (kamera depan) dan kamera utama 13MP (kamera belakang) yang siap mengabadikan setiap aktifitas dan momen-momen istimewa kita.
Bukan itu saja, layar 5,7' NOTE4 yang lebar ini merupakan teknologi terbaru dari Sharp dengan color gamut yang tinggi mencapai 85% NTSC atau 20% lebih tinggi dibandingkan dengan sebagian besar smartphone lain di kelasnya. NOTE4 juga mempunyai nilai kombinasi dari tingkat kontras rata – rata 1300 (TBD) dan tingkat luminansi mencapai 500cd/m2 yang akan menjadikan layar menjadi penuh warna, jernih dan dinamis.
Kelebihan lain yang menjadikan NOTE4 ini layak di miliki adalah fitur Pindai sidik jari yang memberikan keamanan data dan aplikasi yang ada pada ponsel. Selain itu NOTE4 sudah menggunakan chipset octacore yang bertenaga, hal ini akan memberikan pengalaman terbaik saat bermain game, streaming, atau berselancar di internet.
Baca Juga : Moto e3 Power, Baterai Besar dengan Pengisian Super Cepat
Dilengkapi RAM 3 GB memberikan kenyamanan dan performa yang lancar saat menggunakan berbagai aplikasi (multy tasking). Apalagi eksternal memori dapat dimaksimalkan hingga 128 GB, dengan begitu akan memberikan ruang penyimpanan yang rapih dan aman secara menyeluruh.
NOTE4 menawarkan pengalaman penggunaan dengan banyak fitur – fitur baru dan menggunakan sistem operasi terbaru, yaitu Android N. Multi-Windows memberikan kemudahan untuk mengakses dua aplikasi secara bersamaan dengan menggunakan tampilan split-screen.
Kalau diulas masing-masing fitur dan keunggulannya, bisa jadi akan membentuk narasi yang sangat panjang. Tapi spesifikasi umum dari NOTE4 ini bisa di lihat pada tabel dibawah ini. Boleh lihat-lihat dulu penawaran dari lazada disini.
SPESIFIKASI INFINIX NOTE 4 X572
| ||||
PLATFORM
|
BANDWIDTH GSM:850/900/1800/1900
3G: WCDMA:850/900/2100 4G: FDD:B1/B3/B5/B7/B8/B20 TDD:B38/B40
EDGE UP &
DOWN LINK
SIM CARD MICRO
SIM+MICRO SIM+MICRO SD CARD
NETWORK 4G / 3G /
2G
CHIPSET MT6753
CPU FREOUENCY
OCTA-CORE CORTEX 1.3GHZ, 64BIT
GPU MALI-T720 MP3
450MHz |
CONNECTION
|
SIM CARD SLOT
MICRO SIM+MICRO SIM+MICRO SD CARD
GPS NAVIGATION
YES , WITH A-GPS
WLAN WI-FI IEEE
802.11 a/b/g/n, HOTDPOT
BLUETOOTH BT4.2
USB PORT MICRO 5
PIN USB,OTG
EARPHONE YES
FM YES
CHARGE OUTPUT
9V-2A | |
CAMERA | FRONT 8M FF
REAR 13M AF
VIDEO RECORDING
YES
VIDEO 1080P@30FPS
IMAGE SIZE FRONT
CAMERA MAX:8M 3264*2448 REAR CAMERA MAX:13M 4208*3120 | SENSORS & TOOLS | G-SENSOR YES
LIGHT SENSOR YES
PROXIMITY SENSOR
YES
HALL SENSOR YES
COMPASS YES
FINGERPRINT YES
| |
PACKING
|
PHONE, POWER
ADAPTER , USB-CABLE
User Guide
JELLY CASE
EARPHONE
|
DISPLAY
|
TYPE IPS LCD
CAPACITIVE TOUCHSCREEN,16M COLORS
SIZE 5.7"FHD
RESOLUTION
1920X1080 PIXELS | |
BATTERY |
CAPACITY
NON-REMOVABLE LI-PO 4300mAh BATTERY
CHARGE CURRENT 3A
|
MEMORY
|
CARD SLOT
MICROSD,UP TO 128 GB
INTERNAL 32GB
ROM,3GB RAM | |
DIMENSION
|
159*78.8*8.4mm
|
WEIGHT
|
198 g
| |
COLOR
|
Champagne Gold
Milan Black Ice Blue |
OPERATION SYSTEM
|
Android 7.0
|
Gimana, Tertarik membeli Infinix Note 4 di lazada? Karena kesempatan 11.11 sudah terlewat, jangan sampai kesempatan diskons di 12.12 juga terlewat ya...
Nah, Begitulah kisah perjalanan saya awal november kemarin, jika artikel Infinix Note 4, Si Baterai Besar Yang Cocok Untuk Orang Lapangan ini dirasa bermanfaat, silakan dishare atau dibagikan. Terimakasih atas kunjungannya. Semoga menemukan artikel lain yang cocok untuk dibaca selanjutnya.
#lupacharger #superdiskon #ceritainfinix
Post a Comment for "Infinix Note 4, Si Baterai Besar Yang Cocok Untuk Orang Lapangan"
Post a Comment
PERHATIAN :
Balasan dari komentar anonim/ unknown akan dihapus setelah 24 jam.
Menyisipkan Link hidup akan langsung DIHAPUS
Terimakasih sudah berkenan untuk berkunjung.
Simak juga komentar yang ada karena bisa jadi akan lebih menjawab pertanyaan yg akan diajukan.