Selamat Hari Kasih Sayang Semuanya...!

Selamat Hari Kasih Sayang Semuanya...!

Selamat hari kasih sayang..! Ucapan itu mungkin yang sebagian atau bahkan banyak orang yang mengatakannya dihari ini. Khususnya bagi para muda-mudi yang labil bin ababil? hehehe maaf kalau ada yang merasa tersindir.

Lantas bolehkan merayakan hari kasih sayang itu? Bagi saya sendiri tentu saja boleh!. 
Bukankah dengan kasih sayang itu kita masih diizinkan hidup menikmati dunia ini? 
Bukankah dengan kasih sayang itu kita masih bisa bercengkrama dengan orang-orang dekat disekitar kita? 
Bukankah dengan kasih sayang itu kita semakin mantap meraih apa yang menjadi keinginan kita? 
Bukankah dengan kasih sayang itu kita masih bisa bersama dan bercanda dengan teman-teman kita? Lantas masihkah kau anggap hari kasih sayang itu dilarang?

Setiap hari adalah hari kasih sayang

Setiap hari adalah hari kasih sayang, Bahkan kasih sayang Allah setiap detik, selama  kita masih bisa menghirup nafas didunia baik dengan bantuan alat atau tanpa bantuan alat. Coba bayangkan jika salah satu nikmat  (kasih sayang) Allah itu hilang dari kita?. Nikmat sehat mungkin, atau nikmat melihat, mendengar, serta nikmat yang dianggap kecil lainnya. Bahkan kalau sudah terserang hidung meler saja, ada beberapa aktifitas yang kita lakukan dengan tak selera. Lantas, Nikmat mana lagi yang kita dustakan?

Baca Juga : Semua Hal Tentang Proses Pernikahan Melalui Ta'aruf

Meskipun hilangnya nikmat bukan semata-mata karena azab atau karena tak sayangnya Allah pada kita, tapi lebih pada  semakin sayangnya Allah pada kita. Cobalah berbaik sangka, bisa jadi hilangnya nikmat yang kecil itu untuk menghindari murka yang lebih besar. Allah sayang pada semua makhluknya, bahkan pada iblis yang merupakan makhluk pembangkang bin jahat sekalipun.

Terlalu tinggi dan luas rasanya jika kita membicarakan kasih sayang sang Pencipta kepada ciptaanNya. Karena itu sudah tidak kita ragukan lagi, dan itu masuk dalam ranah atau perkara iman. Berarti bahasan tentang kasih sayang kita krucutkan kepada sesama manusia. Seperti yang sedang ramai dibicarakan oleh beberapa kalangan yang merayakannya setiap tanggal 14 Februari.

Say No To Valentine Day

Jika hari kasih sayang sudah dikaitkan dengan tanggal sakral (14 Februari), saya tidak ikut merayakan. Coba deh cermati setiap tahunnya, bagaimana cara dan rupa perayaan itu dilaksanakan, baik di Indonesia sendiri ataupun diluar negeri. Jika kita seorang muslim, tentu akan menelusuri dan mengaitkan dengan sejarah asalnya. Pantaskan hari valentine day itu dirayakan?. Silakan browsing sendiri, karena disini saya tidak akan banyak membahas dalil dan sejarah valentine day. 

Bagi orang yang berimajinasi tingkat tinggi, perayaan valentine day diidentikkan dengan awalnya ngasih bingkisan, berlanjut ke rayuan, pegang-pegangan, gombal-gombalan, mesra-mesraan yang mungkin bisa jadi pada berhubungan badan. Busyet dah, tidak usah parno gitu deh mas menyikapinya!  Bukan parno, memang begitu faktanya. Coba bayangkan jika yang melakukan itu adalah anak atau saudara kita, apa kita tidak naik pitam. Hanya orang gila yang memvonis tindakan itu adalah wajar.

Baca Juga : Hal-Hal yang Harus Dilakukan Setelah Lamaran

Jadi tak pantaslah orang berkerudung merayakan valentine day, bukankah berkerudung juga itu perkara iman?. atau hanya sebatas ikut-ikutan?!. Tak pantaslah orang yang rajin solat merayakannya, bukankah solat itu juga perkara iman?, atau memang solatnya hanya ikut-ikutan?!. Tak pantaslah orang yang suka ngaji merayakannya, atau ngajinya hanya sebatas ikut-ikutan sehingga tak menjadikan kokoh landasan iman.

Masa ngasih kado, permen atau coklat saja tidak boleh sih Om?!, kolot banget fikiranmu! Saling memberi hadiah dasarnya dibolehkan, karena bisa menjalin ikatan. Tentunya saling memberi pada sesama jenis, kalaupun tak sesama jenis, tentu harus ada batasan atau harus berbalut 'ikatan'. Bukan asal ngasih ke sembarang orang. Ini untuk menjaga fitnah dan kesalahpahaman. Tak mungkin tak ada udang dibalik bakwan kalau laki-laki memberi hadiah pada seseorang yang hanya sebatas teman atau bahkan belum begitu kenal. Modus bro, modus, you know lah ya!

Tapi kenapa sih saling memberi itu harus dikhususkan dan dikeramatkan pada tanggal 14 Februari! Apa kebaikanmu terlahir dan termotivasi karena adanya tanggal 14 Februari saja!? tentu tidak bukan! Katro banget kamu brod,  kalau itu  benar!

Baca Juga : Segala Hal Tentang Mahar dan Seserahan

Jaga Pandangan, Agar Syahwat Terkendalikan

Susah kalau mata masih "jelalatan" sering berkeliaran. Seakan rasa sayang dan kagum itu diobral tanpa harga. Semua yang menurutnya cantik, ganteng dan menarik, langsung ia sikat dan menjadi incaran. Teringat ungkapan seorang penyair :
Seluruh malapetaka sumbernya berasal dari pandangan…….dan besarnya nyala api berasal dari bunga api yang kecil.

Betapa banyak pandangan yang jatuh menimpa hati yang memandang…..sebagaimana jatuhnya anak panah yang terlepaskan antara busur dan talinya.

Selama seorang hamba masih memiliki mata yang bisa ia bolak-balikan (umbar)……maka ia sedang berada di atas bahaya di antara pandangan manusia.

Menyenangkan mata apa yang menjadikan penderitaan jiwanya…..sungguh tidak ada kelapangan dan keselamatan dengan kegembiraan yang mendatangkan penderitaan.

Kenapa mata saya yang disalahkan sih! Kan salah si A terlalu cantik diciptakan, kan salah si B selalu menebar senyuman,  kan salah si C karena terlalu vokal dalam berkegiatan, kan salah si D terlau pintar diruangan! Hellow, semua kau permasalahkan! Coba tanya hatimu, Apakah itu benar rasa kagum atau rasa sayang! Atau kau anggap cinta sejatimu?! kalaupun itu benar, kenapa kau tebar pada banyak orang? Kalaupun itu benar kenapa kau tak langsung lamar!

Perasaan terhadap lawan jenis adalah wajar (fitrah), tinggal bagaimana kita berseni dalam menyikapi dan mengelolanya. Jangan sekali-kali dituruti jika belum siap pada sikap yang lebih tegas (melamar dan menikahinya)

Baca Juga : Semua Hal Tentang Pernikahan dan Malam Pertama 

Meskipun hanya menggoda via pesan instan, memakai nomer rahasia untuk mendekati gebetan, ataupun iseng mengetuk rumahnya dan kabur begitu saja untuk mencari perhatian atau menaruh bingkisan. Atau lirak lirik dan tebar pesona hanya sekedar mengumpulkan nyali dengan alibi menyapa dari kejauhan.

Jika belum sanggup untuk proses yang lebih serius (pernikahan), maka cukup simpan rapat saja perasaan itu.  Semoga Allah membalas simpanan rasa itu dengan balasan terbaik. Karena jika  ia jodoh kita maka, Allah tidak akan memberikannya kepada teman atau kepada ciptaan Allah lainnya. Ini bukan perkara gentle atau gaul tapi justru disinilah sikap jantan seorang lelaki sebenarnya, yang tidak akan pernah menyentuh, mempermainkan dan menggoda wanita yang katanya ia sayang (cinta) tanpa ada proses penghalalan.

Disisi lain tak ada jaminan bertahun-tahun pacaran, akhirnya ditegaskan dengan janji suci pernikahan. Yang ada hanyalah mempermainkan perasaan. Banyak juga yang berkeyakinan pacaran adalah prosesi saling mengenal, sebelum melanjutkan ke jenjang pernikahan,  dengan harapan pernikahan akan lebih langgeng dan kekal bertahan.

Kawan, Bukankah kita juga punya saudara wanita? entah itu adik, kakak, ponakan atau hanya sebatas sepupu saja. Bagaimanakah perasaan kita jika saudara wanita kita hanya menjadi “mainan” lelaki pecundang yang tak berani serius dengan hubungan?!.

Kalau hanya kagum mengagumi sepintas, bagiku itu tak masalah. Asal kita bisa menjaga hati. Tak membuat hati melunjak untuk merasakan dan bertindak lebih jauh, apalagi sampai melanggar adat dan syariat. Jadikan saja itu motivasi, meskipun sebaik-baik motivasi muncul untuk mendapat ridhoNya. Tak apalah, dari pada tidak sama sekali dan tak ada motivasi, bisa tak bergairah hidup ini. Tapi perlahan terus kita perbaiki. Niatan awal itu kita ubah menjadi niatan ilahi. Yuk Luruskan niat, Jangan hanya pandai mengobral rasa, tapi juga bagaimana kita bisa mempertanggungjawabkannya.

Jika artikel berjudul Selamat Hari Kasih Sayang Semuanya...! ini bermanfaat silakan sebar atau bagikan. terimakasih sudah berkunjung. 

Post a Comment for "Selamat Hari Kasih Sayang Semuanya...!"