Ikhtiar Menyambut Buah Hati 1 -Sebuah Prolog : Kisah Nabi Zakaria dan Nabi Ibrahim-
Kehadiran seorang anak adalah sebuah anugrah yang besar bagi pasangan suami istri. Terlebih pasangan yang telah menunggu lama. Bukan hanya manusia biasa, bahkan sekelas nabipun ia merasa ada yang kurang jika belum memiliki keturunan biologis dari dirinya sendiri.
Kisah Nabi Zakaria AS
Ketika menengok siroh Nabi Zakaria as, Kita mngetahui bahwa Nabi Zakaria as sangat menginginkan keturunan yang ia harapkan akan menjadi pewaris kepemilikannya serta untuk melanjutkan estafet dakwahnya yang sedang ia emban. Ia merasa takut jika tidak ada penerus yang menggantikannya, pengikutnya akan kembali musyrik dan kembali melkukan berbuatan perbuatan jahiliyah. Keinginan Nabi Zakariapun diabadikan dalam QS. Al-Anbiya :89.
Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik.
Nabi Zakaria membuatkan mihrab khusus untuk Maryam dan memastikan tidak seorangpun berinteraksi dengannya sehingga ia lebih khusyuk dalam beribadah kepada Allah dan kisah ini diabadikan Allah dalam QS Ali-Imron 35-37
(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk".
Ikhtiar dan doa tak henti Nabi Zakaria panjatkan kepada Allah agar keturunan itu hadir sebagai pelengkap kebahagiannya, dan Allahpun mengabadikan doanya kembali dalam QS. Ali-imran :38
.
Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".
Allahpun mengijabah doa Nabi Zakaria dan Allah beri Jawaban atas doa Nabi Zakaria diayat selanjutnya meskipun Nabi Zakaria pada saat itu dalam keadaaan renta dan istrinya dalam keadaan mandul.
Kisah Nabi Ibrahim AS
Kitapun telah mendengar shirah nabiyullah Ibrahim as dalam perjuangannya untuk mendapatkan keturunan dari sarah. Nabi Ibrahim as pun berdoa yang diabadikan dalam QS. Ashoffat :100
Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
Doa itu terjawab sangat lama. Doa itu terjawab setelah istri kedua Nabi Ibrahim telah melahirkan anak pertamanya (Nabi Ismail). Jawaban atas doa Nabi Ibrahimpun disampaikan langsung oleh malaikat yang bertamu ke rumahnya. Tamu Ibrahim pun membawa kabar gembira yang membuat Sarah tersenyum gembira dibalik tirai disudut rumahnya. Sarahpun tak percaya karena ia dan suaminya merasa sudah sangat tua untuk bisa mendapatkan keturunan. Peristiwa itu diabadikan dalam QS. Huud : 72 -73
.
Isterinya berkata: "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh".
Para
malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan
Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas
kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah"
Renungan dan Kesimpulan
Tapi yang patut kita renungkan Adalah, Semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah, Sehingga janganlah terlalu kecewa jika memang Allah belum memberikan karunia anak itu kepada kita dan Yakinlah Allah memberikan kodisi atau pilihan yang terbaik bagi hambanya. Ayat Allah QS.Asy-Syura : 49-50 bisa sebagai penentram hati kala kita memang belum diberikan kesempatan untuk mengamban amanah Allah berupa anugrah Anak dari Usaha biologis kita dan pasangan kita
Kepunyaan
Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia
kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia
kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia
kehendaki,
atau
Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa)
yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia
kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.Allah Maha Mengetahui lagi Mahakuasa. Dialah yang menciptakan dan
menentukan apa yang Dia kehendaki. Dalam ayat di atas, Allah memaparkan
empat golongan manusia ditinjau dari sisi keturunan yang dikaruaniakan
kepada mereka.
[1]. Allah mengaruniakan anak perempuan saja.
[2]. Allah mengaruniakan anak laki-lakai saja
[3]. Allah mengaruniakan anak laki-laki dan perempuan
[4]. Allah menjadikan seseorang mandul, tidak beranak.
Seluruh fenomena ini terjadi berdasarkan ilmu, hikmahNya dan kekuasaanNya. Bisa jadi keadaan anda akan normal sehingga anda akan mendapatkan seorang keturunan. Selama istri anda tidak menuntut apa-apa dari anda, maka janganlah bersedih hati karena hal tersebut. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan atas kesabarannya menemani hidup anda. Kita mohon kepada Allah, Yang Mahatinggi lagi Mahakuasa agar memberikan kepada kita semua taufik dan pahal. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan permintaan. [Fatawa Manar Al-Islam 3/625]
Allahu a'lam bishowab[1]. Allah mengaruniakan anak perempuan saja.
[2]. Allah mengaruniakan anak laki-lakai saja
[3]. Allah mengaruniakan anak laki-laki dan perempuan
[4]. Allah menjadikan seseorang mandul, tidak beranak.
Seluruh fenomena ini terjadi berdasarkan ilmu, hikmahNya dan kekuasaanNya. Bisa jadi keadaan anda akan normal sehingga anda akan mendapatkan seorang keturunan. Selama istri anda tidak menuntut apa-apa dari anda, maka janganlah bersedih hati karena hal tersebut. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan atas kesabarannya menemani hidup anda. Kita mohon kepada Allah, Yang Mahatinggi lagi Mahakuasa agar memberikan kepada kita semua taufik dan pahal. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan permintaan. [Fatawa Manar Al-Islam 3/625]
Dengan doa dan kesabaran tersebut, semoga kita mampu bertawakal
kepada Allah. Selanjutnya dengan begitu, Allah berkenan menganugerahkan
kepada kita kesabaran dan rasa syukur. Kita mampu menjadi orang yang
bersyukur ketika dikaruniai anak, sementara ketika masih sulit mendapat
anak, kita tetap bersabar dan tidak berprasangka buruk kepada Maha
Pencipta, termasuk juga ketika mendapatkan anak yang tidak sesuai dengan
harapan kita. Waallahu a’lam.
Semoga Bermanfaat.
Artikel terkait :
Ikhtiar Menyambut Buah Hati 1 -Sebuah Prolog : -Kisah Nabi Zakaria dan Nabi Ibrahim-
Ikhtiar Menyambut Buah Hati 2 : Program Kehamilan
Ikhtiar Menyambut Buah Hati 3 : Saat Buah Hati tak Kunjung Hadir
Ikhtiar Menyambut Buah Hati 4 : Sebuah Nasehat [Menahan Diri Untuk tidak Bertanya]
Ikhtiar Menyambut Buah Hati 5: Menjadi Calon Ayah Yang Siaga (Siap Antar dan Jaga)
Ikhtiar Menyambut Buah Hati 6 : Persiapan Finansial (Keuangan) Melahirkan
Ikhtiar Menyambut Buah Hati 7 : Persiapan Melahirkan Bagi Bunda (Orang tua)
Ikhtiar Menyambut Buah Hati 8 : Persiapan Kebutuhan Si Kecil (Bayi Baru Lahir)
Ikhtiar Menyambut Buah Hati 9 -Detik-Detik Persalinan
Ikhtiar Menyambut Buah Hati 10 -Sunah-Sunah Pada Bayi Baru Lahir
Ikhtiar Menyambut Buah Hati 11 -Memberi Adzan dan Iqomat Pada Bayi, Aku sih YES!!
Post a Comment for "Ikhtiar Menyambut Buah Hati 1 -Sebuah Prolog : Kisah Nabi Zakaria dan Nabi Ibrahim-"
Post a Comment
PERHATIAN :
Balasan dari komentar anonim/ unknown akan dihapus setelah 24 jam.
Menyisipkan Link hidup akan langsung DIHAPUS
Terimakasih sudah berkenan untuk berkunjung.
Simak juga komentar yang ada karena bisa jadi akan lebih menjawab pertanyaan yg akan diajukan.