BPJS Sistem kapitalis yg Memanfaatkan Kepolosan Rakyat
Baca berita dari republika online Tunggakan Jamkesmas Masih Diverifikasi http://t.co/qD6ChgdBQY”
jadi curiga dan menimbulkan pertanyaan yang sama seperti orang-orang
sinis lainya menanggapi program JKN.. Belum lagi banyak aduan tunggakan
pembayaran jamkesmas/ askes dibeberapa rumah sakit sebelum beralih dari
askes ke BPJS.
Aduan dan tunggakan tsbt mengakibatkan banyak juga RS yg enggan
menerima pasien jamkesmas atau pasien rujukan askes karena takut tdk
dibayar, atau meski diterima RS, tapi perlakuan pasien askes/ jamkesmas berbeda dg perlakuan pasien lainnya (komersial). Meskipun tdk semua RS menolak pasien askes/ jamkesmas karena masih banyak juga RS yg masih menerima pasien askes/jamkesmas.
Soal tunggakan PT askes ke RS bisa di cek disini http://t.co/xbnu57NYiG. Sangat mungkin tunggakan itu bisa terjadi tiap tahunnya, krna anggaran utk kesehatan masih dibawah 4% http://t.co/fWHd02JPQT. Dgn anggaran sprti itu wajar jk Peringkat Kesehatan dan Kesejahteraan indonesia berada di peringkat ke-84 http://t.co/tMoBmzL5DM
Nah, bisa jadi ada hubungannya kenapa Askes berubah menjad. berubahnya Askes ke BPJS yg katanya utk mensukseskan Jaminan Kesehatan Nasional JKN. Dengan berubahnya Askes menjadi BPJS maka akan ada dana segar yg mengalir ke pemerintah tiap bulannya dari hasil iuran peserta JKN yg sblmnya tdk ada. Masyarakat diminta “dipaksa” utk iuran, katanya agar JKN bisa sukses
Dengan alokasi kesehatan apbn yg tetap dan tetapi bertambah dari iuran JKN. Seharusnya tdk ada lagi persoalan RS menolak pasien miskin. Dg dalih kordinasi dll seharusnya penolakan psien bpjs dr RS itu tdk ada http://t.co/bYb9nePfkC .
Pemerintah tdk bersungguh-sungguh dlm mmperjuangkan indonesia sehat 2020. Bukankah fakir miskin (yg tdk bsa berobat) dibiayai negara?. Bukankah berarti pemerintah telah menyalahi amanat UUD 1945? Ini yang dilakukan Malah ngadalin rakyatnya utk bantu iuran kesehatan nasional. Baik sih.. Tp memanfaatkan keluguan rakyat indonesia. Dg dalih gotong royong Yg mampu bantu yg tidak mampu. Sekali lagi warga dipaksa ikut urunan jkn.
Dengan adanya iuran warga tsbt bsa menimbulkan dana2 subhat. Iuran terus menerus sdgkan tingkat pengeluaran utk pembiayaan sedikit. Karena prosedur klain yang ribet maka orang cenderung malas mengurus klaim tersebut. Akibatnya uang tsbt menumpuk di bank sebagai simpanan. Simpanan tersebut Berbunga dan rawan disalahgunakan. Masih rada mending jika endingnya muncul spt beasiswa LPDP, yang ditakutkan bisa jd malah miris, mirip seperti kasus DAU kemenag yang dananya ditilep oknum
Dana JKN bisa jd sama dg dananya iuran haji. Iurannya jalan terus dg sekian banyak orang tp dana menumpuk. Semoga kemanfaatan yg besar memang ada di BPJS dgn JKN nya. dmna org yg ada didlm (yang mengurusi BPJS) bisa melakukan sesuai dg kbermanfaatan yg direncanakan. sekian
Soal tunggakan PT askes ke RS bisa di cek disini http://t.co/xbnu57NYiG. Sangat mungkin tunggakan itu bisa terjadi tiap tahunnya, krna anggaran utk kesehatan masih dibawah 4% http://t.co/fWHd02JPQT. Dgn anggaran sprti itu wajar jk Peringkat Kesehatan dan Kesejahteraan indonesia berada di peringkat ke-84 http://t.co/tMoBmzL5DM
Nah, bisa jadi ada hubungannya kenapa Askes berubah menjad. berubahnya Askes ke BPJS yg katanya utk mensukseskan Jaminan Kesehatan Nasional JKN. Dengan berubahnya Askes menjadi BPJS maka akan ada dana segar yg mengalir ke pemerintah tiap bulannya dari hasil iuran peserta JKN yg sblmnya tdk ada. Masyarakat diminta “dipaksa” utk iuran, katanya agar JKN bisa sukses
Dengan alokasi kesehatan apbn yg tetap dan tetapi bertambah dari iuran JKN. Seharusnya tdk ada lagi persoalan RS menolak pasien miskin. Dg dalih kordinasi dll seharusnya penolakan psien bpjs dr RS itu tdk ada http://t.co/bYb9nePfkC .
Pemerintah tdk bersungguh-sungguh dlm mmperjuangkan indonesia sehat 2020. Bukankah fakir miskin (yg tdk bsa berobat) dibiayai negara?. Bukankah berarti pemerintah telah menyalahi amanat UUD 1945? Ini yang dilakukan Malah ngadalin rakyatnya utk bantu iuran kesehatan nasional. Baik sih.. Tp memanfaatkan keluguan rakyat indonesia. Dg dalih gotong royong Yg mampu bantu yg tidak mampu. Sekali lagi warga dipaksa ikut urunan jkn.
Dengan adanya iuran warga tsbt bsa menimbulkan dana2 subhat. Iuran terus menerus sdgkan tingkat pengeluaran utk pembiayaan sedikit. Karena prosedur klain yang ribet maka orang cenderung malas mengurus klaim tersebut. Akibatnya uang tsbt menumpuk di bank sebagai simpanan. Simpanan tersebut Berbunga dan rawan disalahgunakan. Masih rada mending jika endingnya muncul spt beasiswa LPDP, yang ditakutkan bisa jd malah miris, mirip seperti kasus DAU kemenag yang dananya ditilep oknum
Dana JKN bisa jd sama dg dananya iuran haji. Iurannya jalan terus dg sekian banyak orang tp dana menumpuk. Semoga kemanfaatan yg besar memang ada di BPJS dgn JKN nya. dmna org yg ada didlm (yang mengurusi BPJS) bisa melakukan sesuai dg kbermanfaatan yg direncanakan. sekian
Post a Comment for "BPJS Sistem kapitalis yg Memanfaatkan Kepolosan Rakyat"
Post a Comment
PERHATIAN :
Balasan dari komentar anonim/ unknown akan dihapus setelah 24 jam.
Menyisipkan Link hidup akan langsung DIHAPUS
Terimakasih sudah berkenan untuk berkunjung.
Simak juga komentar yang ada karena bisa jadi akan lebih menjawab pertanyaan yg akan diajukan.